Unsur-unsur yang Diperlukan
Tanaman
Tubuh
tanaman itu sebagian besar terdiri atas tiga unsure, yaitu C 43,6%, O 44,4% dan
H 6,2%. Unsur-unsur ini diambilnya dari udara berupa CO2
dan O2
serta dari tanah berupa H2O. Untuk mengetahui
macam-macam unsur yang diperlukan oleh tanaman, orang dapat menempuh dua jalan
yaitu dengan analisa abu atau dengan pemiaraan di air atau di pasir.
1.
Analisa
abu
Jika
kita keringkan suatu tanaman dengan memanasinya beberapa lama dengan temperatur
100ºC, maka akan kita proleh bahan kering yang terdiri atas zat-zat organik. Air
yang pada umumnya merupakan 70% atau lebih dari berat tanaman hidup, telah
menguap semua.
Jika
bahan kering ini sudah diketahui mempunyai berat yang konstan maka akan
dimasukan didalam tungku yang bertemperatur 600ºC selama beberapa jam, maka
bolehlah dikatakan, bahwa semua zat organik telah habis terbakar. Sisanya
berupa abu yang keputihan, dan abu ini terdiri dari zat-zat anorganik yang
merupakan kira-kira 1% dari berat kering tanaman.
Penyelidikan abu
ini menunjukan unsur-unsur apakah yang pada umumnya selalu terdapat di dalam
tubuh tanaman. Nitrogen tidak terkandung lagi di dalam abu, karena biasanya
telah terlepas pembakaran dengan temperature yang sangat tinggi.
2.
Penanaman
di air atau di pasir
Pada
proses ini banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya yaitu seperti:
1.
Saussure
(1804)
dan Liebig (1840), menyatakan bahwa
tanaman itu mengambil unsur-unsur dari tanah melalui akar. Liebig menemukan
bahwa unsur-unsur tanaman ada pengaruh timbal-baliknya. Ini dikenal dengan Hukum Minimum Liebig.
2.
Sachs
(1860)
dan Knop (1865), menemukan metode
baru yaitu penanaman di air atau di pasir yang diberi larutan garam-garaman
tertentu.
3.
Tottingham
dan Shive (1914), menemukan cara baru untuk membuat ramuan
substrat. Kedua sarjana ini menggunakan larutan 3 macam garam yang pokok, yaitu
Ca(NO3)2,
KH2PO4
dan MgSO4.
Ketiga larutan ini dicampur sehingga nilai osmotiknya konstan.
4.
Hammer
(1940),
menggunakan 3 macam larutan pokok yaitu:
a.
Nitrat dari Ca, Mg, K, jadi Ca(NO3)2,
Mg(NO3)2,
KNO3.
b.
Sulfat dari Ca, Mg, K, jadi CaSO4,
MgSO4,
K2SO4.
c.
Pospat dari Ca, Mg, K, jadi Ca3(PO4)2,
Mg3(PO4)2,
K3PO4.
5.
Hoagland
(1948), memberikan ramuan lain yang mengandung makro-elemen. Dan larutan
tersebut ditambahkan dengan mikro-elemen yang sejumlah 1 cc per liter larutan
mengandung 0,6 gram H3BO3,
0,4 gram MnCl2 dan 4H2O,
0,05 gram ZnSO4, 0,05 gram CuSO4
dan 5H2O,
0,02 gram H2MO4
dan 4H2O.
3. Guna elemen-elemen; tanda-tanda
jika tanaman ada kekurangan elemen-elemen pokok.
Suatu
tanaman yang kekurangan salah stu elemen-pokok yang sangat diperlukan biasanya
memperlihatkan tanda-tanda yang segera dapat kita lihat dengan mudah. Salah
satu gejala menyolok apabila tanaman kekurangan suatu elemen ialah pertumbuhan
yang terganggu. Misalnya kekurangan:
1.
Nitrogen
mengakibatkan
daun tidak tampak hijau segar melainkan agak kekuning-kuningan. Jika
kekurangannya sangat banyak menyebabkan daun-daun tersebut menjadi gugur.
2.
Pospor
kekurangan
pospor menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun menjadi hijau tua. Pada
lembaran dan tangkai daun tampak bagian-bagian yang mati dan akhirnya daun
rontok.
3.
Kalium
jika
kekurangan kalium maka protein yang terdapat dalam tanaman sedikit, sedang
asam-amino agak tinggi. Kurang kalium berakibat terhambatnya proses
fotosintesis.
4.
Kalsium
(Ca) kekurangan Ca menyebabkan desintegrasi
pada ujung-ujung batang mupun ujung-ujung akar. Daun-daun yang paling muda
menjadi abnormal bentuknya.
5.
Magnesium
(Mg)
merupakan faktor untuk pembentukan klorofil. Kekurangan Mg mengakibatkan klorosis yang dimulai dari batang bagian
bawah, kerap kali diikuti matinya bagian-bagian atau daun seluruhnya.
6.
Belirang
(S)
kekurangan belirang menyebabkan daun-daun yang muda menjadi kuning, sedang daun
yang tua berubah pucat.
7.
Besi
(Fe)
kekurangan besi menimbulkan klorosis. Lembaran daun menjadi kuning atau pucat,
sedang urat-urat daun tetap berwarna hijau.
8.
Borium
(B)
gejala kekurangan borium ialah lekas matinya bagian-bagian yang mengalami
pertumbuhan seperti penyakit pucuk pada tembakau.
9.
Mangan
(Mn)
kekurangan Mn menyebabkan klorosis dan ada pula beberapa penyakit defisiensi.
Tanah yang agak basa kurang mengandung Mn.
10. Tembaga (Cu)
akibat kekurangan unsur ini ialah mengisut dan merananya ujung daun yang
akhirnya berkesudahan dengan gugurnya seluruh daun.
11. Seng (Zn)
kekurangan Zn mengakibatkan salah tumbuh (kerdil) pada ujung akar dan akhirnya
menghambat pertumbuhan seluruhnya.
12. Molybdenum (Mo)
kekurangan Mo ini mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman.terlalu banyak
Mo merupakan racun.
13. Aluminium (Al)
unsure ini sebenarnya tidak termasuk unsure yang asensial, akan tetapi
diperlukan juga oleh tanaman.
14. Silisium (Si)
unsure ini diperlukan sekali oleh ganggang Diatomeae, suku Gramineae dan
beberapa suku lainnya, akan tetapi untuk banyak suku yang unsur inio tidak
asensial.
4.
Persediaan
elemen dan pertumbuhan
Suatu
tanaman akan tumbuh dengan suburnya, apabila segala elemen yang dibutuhkan
tersedia dengan cukup. Suatu eksperimen memberikan kesimpulan, bahwa di dalam
tanah yang mengandung segala elemen kecuali kalium serba cukup maka penambahan unsur
kalium sedikit demi sedikit menghasilkan panenan yang meningkat sebanding
dengan tambahnya elemen tersebut. Jadi maksimum panenan dapat dicapai dengan
tak usah memberikan suatu elemen yang tertentu secara berlebihan, sebab ini
berarti membuang-buang saja.