Senin, 09 Juli 2012

Unsur-unsur yang Diperlukan
Tanaman
Tubuh tanaman itu sebagian besar terdiri atas tiga unsure, yaitu C 43,6%, O 44,4% dan H 6,2%. Unsur-unsur ini diambilnya dari udara berupa CO2 dan O2 serta dari tanah berupa H2O. Untuk mengetahui macam-macam unsur yang diperlukan oleh tanaman, orang dapat menempuh dua jalan yaitu dengan analisa abu atau dengan pemiaraan di air atau di pasir.
1.      Analisa abu
Jika kita keringkan suatu tanaman dengan memanasinya beberapa lama dengan temperatur 100ºC, maka akan kita proleh bahan kering yang terdiri atas zat-zat organik. Air yang pada umumnya merupakan 70% atau lebih dari berat tanaman hidup, telah menguap semua.
Jika bahan kering ini sudah diketahui mempunyai berat yang konstan maka akan dimasukan didalam tungku yang bertemperatur 600ºC selama beberapa jam, maka bolehlah dikatakan, bahwa semua zat organik telah habis terbakar. Sisanya berupa abu yang keputihan, dan abu ini terdiri dari zat-zat anorganik yang merupakan kira-kira 1% dari berat kering tanaman.
Penyelidikan abu ini menunjukan unsur-unsur apakah yang pada umumnya selalu terdapat di dalam tubuh tanaman. Nitrogen tidak terkandung lagi di dalam abu, karena biasanya telah terlepas pembakaran dengan temperature yang sangat tinggi.


2.      Penanaman di air atau di pasir
Pada proses ini banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya yaitu seperti:
1.      Saussure (1804) dan Liebig (1840), menyatakan bahwa tanaman itu mengambil unsur-unsur dari tanah melalui akar. Liebig menemukan bahwa unsur-unsur tanaman ada pengaruh timbal-baliknya. Ini dikenal dengan Hukum Minimum Liebig.
2.      Sachs (1860) dan Knop (1865), menemukan metode baru yaitu penanaman di air atau di pasir yang diberi larutan garam-garaman tertentu.
3.      Tottingham dan Shive (1914), menemukan cara baru untuk membuat ramuan substrat. Kedua sarjana ini menggunakan larutan 3 macam garam yang pokok, yaitu Ca(NO3)2, KH2PO4 dan MgSO4. Ketiga larutan ini dicampur sehingga nilai osmotiknya konstan.
4.      Hammer (1940), menggunakan 3 macam larutan pokok yaitu:
a.      Nitrat dari Ca, Mg, K, jadi Ca(NO3)2, Mg(NO3)2, KNO3.
b.      Sulfat dari Ca, Mg, K, jadi CaSO4, MgSO4, K2SO4.
c.       Pospat dari Ca, Mg, K, jadi Ca3(PO4)2, Mg3(PO4)2, K3PO4.
5.      Hoagland (1948), memberikan ramuan lain yang mengandung makro-elemen. Dan larutan tersebut ditambahkan dengan mikro-elemen yang sejumlah 1 cc per liter larutan mengandung 0,6 gram H3BO3, 0,4 gram MnCl2 dan 4H2O, 0,05 gram ZnSO4, 0,05 gram CuSO4 dan 5H2O, 0,02 gram H2MO4 dan 4H2O.


3.      Guna elemen-elemen; tanda-tanda jika tanaman ada kekurangan elemen-elemen pokok.
Suatu tanaman yang kekurangan salah stu elemen-pokok yang sangat diperlukan biasanya memperlihatkan tanda-tanda yang segera dapat kita lihat dengan mudah. Salah satu gejala menyolok apabila tanaman kekurangan suatu elemen ialah pertumbuhan yang terganggu. Misalnya kekurangan:
1.      Nitrogen mengakibatkan daun tidak tampak hijau segar melainkan agak kekuning-kuningan. Jika kekurangannya sangat banyak menyebabkan daun-daun tersebut menjadi gugur.
2.      Pospor kekurangan pospor menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun menjadi hijau tua. Pada lembaran dan tangkai daun tampak bagian-bagian yang mati dan akhirnya daun rontok.
3.      Kalium jika kekurangan kalium maka protein yang terdapat dalam tanaman sedikit, sedang asam-amino agak tinggi. Kurang kalium berakibat terhambatnya proses fotosintesis.
4.      Kalsium (Ca) kekurangan Ca menyebabkan desintegrasi pada ujung-ujung batang mupun ujung-ujung akar. Daun-daun yang paling muda menjadi abnormal bentuknya.
5.      Magnesium (Mg) merupakan faktor untuk pembentukan klorofil. Kekurangan Mg mengakibatkan klorosis yang dimulai dari batang bagian bawah, kerap kali diikuti matinya bagian-bagian atau daun seluruhnya.
6.      Belirang (S) kekurangan belirang menyebabkan daun-daun yang muda menjadi kuning, sedang daun yang tua berubah pucat.
7.      Besi (Fe) kekurangan besi menimbulkan klorosis. Lembaran daun menjadi kuning atau pucat, sedang urat-urat daun tetap berwarna hijau.
8.      Borium (B) gejala kekurangan borium ialah lekas matinya bagian-bagian yang mengalami pertumbuhan seperti penyakit pucuk pada tembakau.
9.      Mangan (Mn) kekurangan Mn menyebabkan klorosis dan ada pula beberapa penyakit defisiensi. Tanah yang agak basa kurang mengandung Mn.
10.  Tembaga (Cu) akibat kekurangan unsur ini ialah mengisut dan merananya ujung daun yang akhirnya berkesudahan dengan gugurnya seluruh daun.
11.  Seng (Zn) kekurangan Zn mengakibatkan salah tumbuh (kerdil) pada ujung akar dan akhirnya menghambat pertumbuhan seluruhnya.
12.  Molybdenum (Mo) kekurangan Mo ini mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman.terlalu banyak Mo merupakan racun.
13.  Aluminium (Al) unsure ini sebenarnya tidak termasuk unsure yang asensial, akan tetapi diperlukan juga oleh tanaman.
14.  Silisium (Si) unsure ini diperlukan sekali oleh ganggang Diatomeae, suku Gramineae dan beberapa suku lainnya, akan tetapi untuk banyak suku yang unsur inio tidak asensial.


4.      Persediaan elemen dan pertumbuhan
Suatu tanaman akan tumbuh dengan suburnya, apabila segala elemen yang dibutuhkan tersedia dengan cukup. Suatu eksperimen memberikan kesimpulan, bahwa di dalam tanah yang mengandung segala elemen kecuali kalium serba cukup maka penambahan unsur kalium sedikit demi sedikit menghasilkan panenan yang meningkat sebanding dengan tambahnya elemen tersebut. Jadi maksimum panenan dapat dicapai dengan tak usah memberikan suatu elemen yang tertentu secara berlebihan, sebab ini berarti membuang-buang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar